Kamis, 05 Desember 2013

SEPUTAR KESEHATAN

DETEKSI DINI XEROFTALMIA

APA YANG  DISEBUT XEROFTALMIA ?

  • Xeroftalmia adalah kelainan pada mata akibat Kurang Vitamin A (KVA)
  • Kata xeroftalmia berarti "mata kering",karena terjadi kekeringan pada selaput lendir (konjungtiva) dan selaput bening (kornea) mata.

Untuk dapat mengenal mata yang 

mengalami xeroftalmia,perlu
 mengenal mata yang sehat terlebih dahulu.

Tanda-tanda mata sehat:

  • Kornea (selaput bening) benar-benar jernih.
  • Bagian putih mata benar-benar putih.
  • Pupil (orang-orangan mata) benar-benar hitam.
  • Kelopak mata dapat membuka dan menutup dengan baik.
  • bulu mata teratur dan mengarah keluar.
APA BAHAYA XEROFTALMIA ?
Bila xeroftalmia tidak segera di obati dapat menyebabkan kebutaan.






FUNGSI ORGAN MATA
  • Kornea
adalahselaput bening atau bagian hitam mata.berguna sebagai jalan masuknya cahaya kedalam bola mata(retina)sehingga kita dapat melihat.
  • Lensa Mata
adalah bagian mata yang bening dan tembus cahaya.Berguna untuk memusatkan cahaya yang masuk melalui kornea sehingga kita dapat melihat benda dengan jelas.
  • Konjungtiva
adalah selaput lendir mata atau bagian putih mata.berguna untuk melindungi bola mata.
  • Retina
adalah lapisan paling dalam mata,sebagai lapisan penerima cahaya.Berguna untuk menangkap cahaya yang masuk sehingga kita dapat melihat dalam keadaan terang maupun kurang cahaya.

PENAMPANG BAGIAN MATA YANG BISA TERKENA XEROFTALMIA


KELOMPOK UMUR MANA YANG MUDAH MENDERITA XEROFTALMIA ?

 Bayi usia 6 - 11 bulan

 
Anak balita usia 12-59 bulan(1-5 tahun)


SIAPA YANG LEBIH BERISIKO MENDERITA XEROFTALMIA?

1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
    (Berat Lahir < 2,5 kg).
2. Anak yang tidak mendapat ASI Eksklusif dan tidak diberi ASI sampai usia 2 tahun.
3. Anak tidak mendapat MP-ASI yang cukup,baik mutu maupun jumlahnya.
4. Anak kurang gizi atau dibawah garis merah (BGM) pada KMS.
5. Anak yang menderita penyakit infeksi (campak,diare,TBC,pnemonia) dan kecacingan.

6. Anak dari keluarga miskin.
7. Anak yang tinggal didaerah pengungsian.
8. Anak yang tinggal di daerah dengan sumber vitamin A yang kurang dan adanya pantangan terhadap        makanan sumber vitamin A.
9. Anak yang tidak pernah mendapat kapsul vitamin A dan imunisasi di posyandu maupun puskesmas.
10.Anak yang kurang/jarang makan makanan sumber vitamin A.



BAGAIMANA MENGENAL XEROFTALMIA ?

Tahapan xeroftalmia
(Penggolongan WHO,1996), SEBAGAI BERIKUT :

1.  (XN)                         = Buta Senja
2.  (X1A)                       = Xerosis konjungtiva
3.  (X1B)                       = Xerosis konjungtiva dan bercak bitot
4.  (X2)                         = Xerosis kornea
5.  (X3A / X3B)            = Keratomalasia dan Ulserasi kornea
6.  (XS)                         = Xeroftalmia scars/sikatriks(jaringan parut) kornea



1. BUTA SENJA (XN)=Rabun Senja = Rabun ayam 

Penglihatan penderita buta senja menurun pada senja hari bahkan tidak dapat melihat di lingkungan yang kurang cahaya.Bila anak sudah dapat berjalan ,anak tersebut sering terlihat membentur atau menabrak benda di depannya.Bila anak belum dapat berjalan,agak sulit untuk mengatakan anak tersebut buta senja.
Dalam keadaan ini biasanya anak diam memojok dan tidak melihat barang atau makanan di depannya.

                                         
2. XEROSIS KONJUNGTIVA (X1A)

  • Selaput  lendir atau bagian putih bola mata tampak kering,berkeriput,dan berpigmentasi dengan permukaan terlihat kasar dan kusam.
  • Orang tua sering mengeluh mata anak tampak kering atau berubah warna menjadi kecoklatan.  
                                        

3. XEROSIS KONJUNGTIVA DAN BERCAK BITOT (X1B)

  • X1B adalah tanda-tanda xerosis konjungtiva (X1A) ditambah bercak putih seperti busa sabun atau keju (bercak bitot) terutama didaerah celah mata sisi luar.
  • Orangtua biasanyamengeluh mata anak tampak bersisik atau timbul busa.
  • Dalam keadaan berat  :

  1. Tampak kekeringan meliputi seluruh permukaan konjungtiva (bagian putih mata)              
  2. Konjungtiva tampak menebal ,berlipat-lipat dan berkerut-kerut.
4. XEROSIS KORNEA (X2)












  • Kekeringan pada konjungtiva berlanjut sampai kornea (bagian hitam mata).
  • Kornea tampak menjadi suram dan kering dan permukaan kornea tampak kasar.
  • Keadaan umum anak biasanya buruk (gizi buruk,menderita penyakit campak,ISPA ,diare).


  • 5.KERATOMALASIA DAN ULSERASI KORNEA (X3A / X3B)


    • Kornea melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus kornea atau perlunakan.
    • Tahap X3A :
               bilakelainan mengenai kurang dari 1/3 permukaan kornea.
    • Tahap X3B :
               bila kelainan mengenai sama atau lebih dari 1/3 permukaan kornea.
    • Keadaan umum penderita sangat buruk.
    • Pada tahap ini dapat terjadi perforasi kornea (kornea pecah).

    6. XEROFTALMIA SCARS (XS) = SIKATRIKS (JARINGAN PARUT) KORNEA

    Kornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengempis.




    BAGAIMANA MENCEGAH DAN MENGOBATI XEROFTALMIA ?

    A.  YANG DAPAT DILAKUKAN KADER  :
    • Mencari anak yang jarang atau tidak pernah datang ke posyandu maupun puskesmas dengan melakukan kunjungan rumah (sweeping atau door to door) untuk diberi kapsul vitamin A.
    • Setiap bayi usia 6 - 11 bulan ,harus mendapat kapsul vitamin A warna biru .(pada bulan Pebruari dan Agustus).
    • Setiap anak balita usia 12 - 59 bulan mendapat kapsul vitamin A warna merah 2 x setahun (setiap bulan Pebruari dan Agustus ) dan ibu nifas (sampai 30 hari melahirkan ) mendapat 1 kapsul vitamin A warna merah.
    • Kader memberi perhatian khusus kepada :
    1. Balita kurang gizi atau BGM (bawah garis merah)
    2. Balita yang tidak pernah datang ke posyandu maupun puskesmas
    3. Anak yang diasuh bukan oleh ibunya
    4. Anak dari keluarga miskin
    • Kader segera memberi tahu petugas kesehatan apabila menjumpai anak yang sakit karena campak,diare,TBC,Pnemonia atau penyakit infeksi berat lainnya.
    • Kader segeramemberitahu kepada petugas kesehatan , apabila menjumpai anak dengan keluhan dan tanda/kelainan mata dan segera merujuk ke puskesmas untuk berobat.
    • Kader memberi penyuluhan kepada orangtua dan keluarga tentang manpaat kapsul vitamin A dan bahan makanan sumber vitamin A seperti : hati,telur,daging,susu,sayur hijau,buah berwarna kuning atau merah.
    • Memasak sayur hendaknya menggunakan minyak goreng atau ditumis.
    B.  YANG HARUS DILAKUKAN TENAGA KESEHATAN
    • Mengetahui jumlah sasaran dan menghitung kebutuhan kapsul vitamin A ,hitung sisa(stok) dan mengusulkan ke Dinas Kesehatan / Kota.
    • Mengupayakan cakupan distribusi kapsul vitamin A  100 %.
              *Melakukan promosi di bulan pemberian kapsul vitamin A (Pebruari dan Agustus).
              *Sweeping atau kunjungan rumah untuk mencari anak yang tidak datang ke Posyandu pada bulan                   pemberian kapsul vitamin A.
    • Melaporkan kasus xeroftalmia kepada kepala Puskesmas untuk koordinasi lintas program dan lintas sektor.
    • Melakukan pelacakan ke daerah yang dilaporkan terdapat kasus xeroftalmia.
    • Menindaklanjuti laporan kader tentang ditemukannya kasus  :
              *BGM
              *Penyakit infeksi seperti campak, diare, TBC, pnemonia dan infeksi lainnya.
              *Kelainan mata yang dicurigai sebagai tand-tanda xeroftalmia.
    • Semua anak yang ditemukan dengan kasus BGM dan atau penyakit infeksi tersebut diatas harus dilakukan :
               *Anamnesis pola makan.
               *Anamnesis gejala awal Kurang Vitamin A (buta senja).
               *Periksa matanya  !!!!
    • Memberikan perhatian khusus kepada balita yang  :
              *Tinggal di keluarga miskin.
              *Di asuh bukan oleh ibunya.
              *Tinggal di daerah pengungsian.
              *Jarang atau tidak pernah datang ke posyandu maupun puskesmas.


    C.  PENGOBATAN
    • Dosis kapsul vitamin A  :
    Hari pertama (saat ditemukan)
    berikan 1 kapsul vitamin A sesuai umur :
    * bayi < 5 bulan
       1/2 kapsul biru (50.000 SI)
    * bayi 6 - 11 bulan  ::
       1 kapsul biru (100.000 SI)
    * anak 12 - 59 bulan  ::
       1 kapsul merah (200.000  SI)

    Hari kedua (keesokan harinya)
    berikan 1 kapsul vitamin A (sesuai umur).

    2 minggu kemudian
    berikan 1 kapsul vitamin A (sesuai umur).
    • Pemberian obat tetes mata / tetes mata antibiotik (tanpa kortikosteroid) pada penderita  X2, X3A, X3B, dengan cara diteteskan di bagian dalam kelopak mata (dilakukan oleh dokter).
    • Pengobatan vitamin A harus diberikan secara bersamaan dengan perbaikan gizi, pengobatan infeksi, dan penyakit lain disertai dengan penyuluhan bagi keluarga.

    D.  RUJUKAN 
    • Pada tahap XN, X1A, X1B, X2 segera di rujuk ke Puskesmas , pada tahap ini mata masih dapat disembuhkan.
    • Pada tahap X3A, X3B, XS segera dirujuk ke dokter spesialis mata / RS /BKMM ( Balai Kesehatan Mata Masyarakat).

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar