Kamis, 05 Desember 2013

BAHAYA AIDS DAN CARA PENCEGAHANNYA

HIV DAN AIDS

HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia.
AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah  kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.

BAHAYA AIDS
Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.

GEJALA-GEJALA AIDS
Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah :
  • Berat badan turun dengan drastis.
  • Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
  • Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa sebab.
  • Mencret atau diare yang berkepanjangan.
  • Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI SARKOM).
  • Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
  • Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS, yang lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian.

PENULARAN AIDS
Sebelumnya virus AIDS tidak mudah menular virus influensa. Kita tidak usak terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, karena AIDS tidak akan menular dengan cara – cara seperti di bawah ini :
  • Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan seksual ).
  • Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita.
  • Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS.
  • Makan dan minum.
  • Gigitan nyamuk dan serangga lain.
  • Sama-sama berenang di kolam renang
Hal-hal diatas bukan penyebab menularnya AIDS dapat terjadi melalui cara-cara sbb :
  • melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV
  • Transfusi darah yang mengandung virus HIV
  • Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai orang yang mengidap virus AIDS
  • Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS kepada janin yang dikandungnya.
KELOMPOK YANG MEMPUNYAI RESIKO TINGGI TERTULAR AIDS
  • Mereka yang sering melakukan hubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria tuna susila dan pelanggannya.
  • Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya : Homo seks ( melakukan hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan seksual dengan sesama wanita ), Waria dan mucikari.
  • Penerima transfusi darah
  • Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS.
  • Pecandu narkotika suntikan.
  • Pasangan dari pengidap AIDS
CARA PENCEGAHAN AIDS
  • Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
  • Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
  • Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
  • Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
  • Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin sterilisasinya.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus AIDS.

USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN APABILA TERINFEKSI VIRUS AIDS
Usaha-usaha yang dilakukan terinfeksi virus AIDS disebut juga penerapan strategi pengobatan baru. Dalam pengobatan HIV / AIDS sangat penting mengetahui dinamika HIV, serta perjalanan penyakit ( patogenesis ) sehingga dapat melakukan tindakan dan pengobatan tepat waktu.
Beberapa harapan dan kabar baik dapat dicatat dari pertemuan-pertemuan “Van Couver” di Kanada saat ini cukup banyak obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Beberapa obat penghambat protease dan obat anti HIV sedang dalam tahap akhir untuk mendapat izin. Selain itu muncul pula pemeriksaan “Viral loard” yang prosesnya lebih mudah dalam mendeteksi RNA dari HIV dalam darah. Dan semua usaha diatas seharusnya di tunjang oleh motivasi dari penderita AIDS itu sendiri. Misalnya bagi mereka yang termasuk kelompok resiko tinggi terkena AIDS selalu memeriksakan darahnya secara teratur, paling sedikit 3-6 bulan sekali, demi keselamatan pasangan seksualnya. Dan yang tidak kalah penting adalah mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Yaitu dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang diperintahkan dan berusaha untuk menjauhi segala yang dilarangNya, agar penderitaan yang dirasakan tidak terlalu berat. Dan bagi masyarakat hendaknya jangan menjauhi mengucilkan mereka yang terinfeksi AIDS, tetapi seharusnya memberi dorongan atau semangat hidup, misalnya melalui nasehat-nasehat yang bisamenumbuhkan rasa percaya diri, sehingga mereka yang telah mengidap virus AIDS tidak putus asa dalam menjalani hidupnya.
Dengan adanya usaha-usaha diatas, niscaya masalah AIDS dapat diatasi, paling tidak dapat dicegah sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.

MISTERI PENDEMI HIV/AIDS DIDUNIA
WHO ( World Healty Organisation)
WHO melaporkan bahwa sejak pertengahan 1995, jumlah komulatif penderita AIDS sebanyak 20 juta. 18,5 juta orang dewasa dengan separuhnya adalah kaum wanita, dan 1,5 juta adalah anak-anak. 50% dari penderita AIDS adalah kaum remaja /kaum muda dalam kelompok berusia 15-24 tahun.
Sejak 1 Januari 1996 WHA melaporkan jumlah penderita AIDS sebanyak 41 juta HIV/AIDS didunia. Dengan 35,4 juta remaja dan dewasa, 15,5 jutawanita, dan 5,6 juta anak-anak. Sedangkan untuk tahun 2000 ini WHO memperkirakan jumlah HIV akan mencapai 30-40 juta dan jumlah AIDS 12-18 juta.
PENDEMI HIV/AIDS REGONAL ASIA TENGGARA
Pendemi HIV/AIDS regonal asia tenggara pada tahun 1994 secara komulatif ditemukan 3745 AIDS, sedangkan sudah diperkirakan lebih dari 2 jura dari 11 negara termasuk Indonesia, dan jumlah tersebut akan menjadi 3,5 juta ditahun 1995.

SYNDROMA GUNUNG ES
Syndroma gunung es ini lebih menakutkan dunia, karena dengan ditemukannya HIV melalui pemeriksaan darah secara efidemilogi penyebaran HIV dimasyarakat akan menjadi lebih banyak 100-1000 kali. Sedangkan ditemukan satu AIDS berarti sudah ada 100-8000 orang yang tertular. Dari data yang ditemukan, HIV AIDS dapat terkena pada siapa saja, baik orang miskin, orang kaya, berpendidikan tinggi ataupun  rendah, laki-laki maupun wanita dan sabagainya.
Saat ini infeksi AIDS pada wanita meningkat dengan cepat, karena wanita merupakan kelompok yang rendah dan mudah terinfeksi tanpa disadari. Sedangkan anak yang lahir dari ibu yang mengidap HIV, setelah usia 2 tahun sudah mulai menunjukkan HIV terbesar 30-40%.

SITUASI AIDS DI INDONESIA
Penyakit AIDS banyak ditemukan diluar negeri, tetapi karena hubungan dengan bangsa menjadi semakin erat, maka penularannya harus tetap diwaspadai. Banyak orang asing datang ke indonesia dan banyak pula orang indonesia pergi keluar negeri untuk berbagai keperluan. Hal itu membuka kemungkinan terjadinya penularan AIDS.
Jumlah HIV/AIDS di Indonesia sampai akhir 1996, terdapat 449 kasus dengan 341 HIV dan 108 AIDS, terdapat di 16 propensi di Indonesia. Wanita yang terkena sebanyak 122 orang, WNI sebanyak 304 orang, Heteroseksual 276 orang, homoseks dan biseks 84 orang, drag user 4 orang, perinatal 1 dan 80 tidak diketahui cara tranmisinya. Menurut golongan umur, diindonesia ternyata yang paling banyak terserang AIDS adalah usia 20-29 tahun yaitu 120 orang, bayi yang berumur kurang dario 1 tahun dan 50 orang belum diketahui umurnya.
Dari 108 AIDS yang terbesar di 10 propinsi dan yang meninggal 66 orang, DKI Jakarta terbanyak dengan 57 AIDS dan 35 sudah meninggal.


Tuhan YME. Mempunyai kekuasaan dalam mengatur segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini, Dialah yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya. Begitupun dengan segala peristiwa yang terjadi dimuka bumi ini misalnya : kebahagiaan, kesedihan bencana alam, kelahiran, kematian, dan sebaginya. Muncullah virus HIV/AIDS merupakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah kehidupan manusia.
HIV adalah suatu virus yang hidup dalam tubuh manusia, dan dan dapat menyebabkan timbulnya AIDS, yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh mudah terserang penyakit dan lam kelamaan akan meninggal, sudah menjadi sifat manusia yang selalu ingin merasakan kenikmanatan tanpa mempedulikan akibatnya, misalnya : melakukan perzinahan, penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya. Kits umat manusia sudah mengetahui bahwa perbuatan-perbuatan tersebut sangat dilarang,baik menurut ajaran agama masing-masing maupun aturan hukum yang berlaku. Tetapi dari sebagian kita tetap saja melakukan hal-hal tersebut, misalnya : WTS, Homoseks,Biseks, Mucikari, dan orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual diluar nikah. Dan berbahaya, dan sampai saat ini belum ditemukan obatnya.
Adapun gejala-gejala yang dapat kita lihatpada penderita AIDS yaitu demam yang berkepanjangan di sertai keringat malam, batuk dan sariwan yang terus menerus,berat badan turun dengan drastis, dsb, yang akan di akhiri dengan kematian.
Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan AIDS, yaitu melalui pencegahan misalnya :tidak melakukan hubungan seksual secara bebas, menghidarkan penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya.
AIDS merupakan cobaan atau bahkan hukuman daru Tuhan,yang tidak pernah di duga oleh umat manusia.
Tapi bagaimanapun beratnya cobaan yang diberikan, Tuhan YME. Akan selalu membukakan jalan bagi umatnya. Misalnya : sekarang dicanada telah ada obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Masalah AIDS ini tidak tentu akan menyebar luas, apabila dilakukan pencegahan secara dini, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.

SARAN
  • Hendaknya kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berusaha menghindarkan diri dari hal-hal yang bisa menyebabkan AIDS.
  • Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah (berzinah), dan jangan berganti-ganti pasangan seksual.
  • Apabila  berobat dengan menggunakan alat suntik, maka pastikan dulu apakah alat  suntik itu steril atau tidak.
  • Apabila melakukan tranfusi darah, terlebih  dahulu perikasakan apakah tranfusi darah itu bebas dari virus HIV.
  • Bagi para generasi muda, jauhilah obat-obatan terlarang terutama narkotika melalui alat suntik, alat-alat tato, anting tindik, dan semacamnya yang bisa saja menularkan AIDS, karena alat-alat aeperti itu tidak ada gunanya.dan hindarkan diri dari pergaulan bebas yang bersifat negatif.
  • Apabila ada seminar-seminar, penyuluhan-penyuluhan, iklan ataupun brosur-brosur, yang mengimpormasikan tentang AIDS, sebaiknya kita memperhatikan denganbaik, agar segala sesuatu tentang AIDS dapat diketahui, sehingga kita bisa menghindarkan diri sejak dini dari AIDS.
  • Orang yang mengetahui dirinya telah terinfeksi virus AIDS hendaknya menggunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual, agar virus AIDS tidak menular pada pasangan seksualnya.

Best Regard : Kiff Corner

SEPUTAR KESEHATAN

DETEKSI DINI XEROFTALMIA

APA YANG  DISEBUT XEROFTALMIA ?

  • Xeroftalmia adalah kelainan pada mata akibat Kurang Vitamin A (KVA)
  • Kata xeroftalmia berarti "mata kering",karena terjadi kekeringan pada selaput lendir (konjungtiva) dan selaput bening (kornea) mata.

Untuk dapat mengenal mata yang 

mengalami xeroftalmia,perlu
 mengenal mata yang sehat terlebih dahulu.

Tanda-tanda mata sehat:

  • Kornea (selaput bening) benar-benar jernih.
  • Bagian putih mata benar-benar putih.
  • Pupil (orang-orangan mata) benar-benar hitam.
  • Kelopak mata dapat membuka dan menutup dengan baik.
  • bulu mata teratur dan mengarah keluar.
APA BAHAYA XEROFTALMIA ?
Bila xeroftalmia tidak segera di obati dapat menyebabkan kebutaan.






FUNGSI ORGAN MATA
  • Kornea
adalahselaput bening atau bagian hitam mata.berguna sebagai jalan masuknya cahaya kedalam bola mata(retina)sehingga kita dapat melihat.
  • Lensa Mata
adalah bagian mata yang bening dan tembus cahaya.Berguna untuk memusatkan cahaya yang masuk melalui kornea sehingga kita dapat melihat benda dengan jelas.
  • Konjungtiva
adalah selaput lendir mata atau bagian putih mata.berguna untuk melindungi bola mata.
  • Retina
adalah lapisan paling dalam mata,sebagai lapisan penerima cahaya.Berguna untuk menangkap cahaya yang masuk sehingga kita dapat melihat dalam keadaan terang maupun kurang cahaya.

PENAMPANG BAGIAN MATA YANG BISA TERKENA XEROFTALMIA


KELOMPOK UMUR MANA YANG MUDAH MENDERITA XEROFTALMIA ?

 Bayi usia 6 - 11 bulan

 
Anak balita usia 12-59 bulan(1-5 tahun)


SIAPA YANG LEBIH BERISIKO MENDERITA XEROFTALMIA?

1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
    (Berat Lahir < 2,5 kg).
2. Anak yang tidak mendapat ASI Eksklusif dan tidak diberi ASI sampai usia 2 tahun.
3. Anak tidak mendapat MP-ASI yang cukup,baik mutu maupun jumlahnya.
4. Anak kurang gizi atau dibawah garis merah (BGM) pada KMS.
5. Anak yang menderita penyakit infeksi (campak,diare,TBC,pnemonia) dan kecacingan.

6. Anak dari keluarga miskin.
7. Anak yang tinggal didaerah pengungsian.
8. Anak yang tinggal di daerah dengan sumber vitamin A yang kurang dan adanya pantangan terhadap        makanan sumber vitamin A.
9. Anak yang tidak pernah mendapat kapsul vitamin A dan imunisasi di posyandu maupun puskesmas.
10.Anak yang kurang/jarang makan makanan sumber vitamin A.



BAGAIMANA MENGENAL XEROFTALMIA ?

Tahapan xeroftalmia
(Penggolongan WHO,1996), SEBAGAI BERIKUT :

1.  (XN)                         = Buta Senja
2.  (X1A)                       = Xerosis konjungtiva
3.  (X1B)                       = Xerosis konjungtiva dan bercak bitot
4.  (X2)                         = Xerosis kornea
5.  (X3A / X3B)            = Keratomalasia dan Ulserasi kornea
6.  (XS)                         = Xeroftalmia scars/sikatriks(jaringan parut) kornea



1. BUTA SENJA (XN)=Rabun Senja = Rabun ayam 

Penglihatan penderita buta senja menurun pada senja hari bahkan tidak dapat melihat di lingkungan yang kurang cahaya.Bila anak sudah dapat berjalan ,anak tersebut sering terlihat membentur atau menabrak benda di depannya.Bila anak belum dapat berjalan,agak sulit untuk mengatakan anak tersebut buta senja.
Dalam keadaan ini biasanya anak diam memojok dan tidak melihat barang atau makanan di depannya.

                                         
2. XEROSIS KONJUNGTIVA (X1A)

  • Selaput  lendir atau bagian putih bola mata tampak kering,berkeriput,dan berpigmentasi dengan permukaan terlihat kasar dan kusam.
  • Orang tua sering mengeluh mata anak tampak kering atau berubah warna menjadi kecoklatan.  
                                        

3. XEROSIS KONJUNGTIVA DAN BERCAK BITOT (X1B)

  • X1B adalah tanda-tanda xerosis konjungtiva (X1A) ditambah bercak putih seperti busa sabun atau keju (bercak bitot) terutama didaerah celah mata sisi luar.
  • Orangtua biasanyamengeluh mata anak tampak bersisik atau timbul busa.
  • Dalam keadaan berat  :

  1. Tampak kekeringan meliputi seluruh permukaan konjungtiva (bagian putih mata)              
  2. Konjungtiva tampak menebal ,berlipat-lipat dan berkerut-kerut.
4. XEROSIS KORNEA (X2)












  • Kekeringan pada konjungtiva berlanjut sampai kornea (bagian hitam mata).
  • Kornea tampak menjadi suram dan kering dan permukaan kornea tampak kasar.
  • Keadaan umum anak biasanya buruk (gizi buruk,menderita penyakit campak,ISPA ,diare).


  • 5.KERATOMALASIA DAN ULSERASI KORNEA (X3A / X3B)


    • Kornea melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus kornea atau perlunakan.
    • Tahap X3A :
               bilakelainan mengenai kurang dari 1/3 permukaan kornea.
    • Tahap X3B :
               bila kelainan mengenai sama atau lebih dari 1/3 permukaan kornea.
    • Keadaan umum penderita sangat buruk.
    • Pada tahap ini dapat terjadi perforasi kornea (kornea pecah).

    6. XEROFTALMIA SCARS (XS) = SIKATRIKS (JARINGAN PARUT) KORNEA

    Kornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengempis.




    BAGAIMANA MENCEGAH DAN MENGOBATI XEROFTALMIA ?

    A.  YANG DAPAT DILAKUKAN KADER  :
    • Mencari anak yang jarang atau tidak pernah datang ke posyandu maupun puskesmas dengan melakukan kunjungan rumah (sweeping atau door to door) untuk diberi kapsul vitamin A.
    • Setiap bayi usia 6 - 11 bulan ,harus mendapat kapsul vitamin A warna biru .(pada bulan Pebruari dan Agustus).
    • Setiap anak balita usia 12 - 59 bulan mendapat kapsul vitamin A warna merah 2 x setahun (setiap bulan Pebruari dan Agustus ) dan ibu nifas (sampai 30 hari melahirkan ) mendapat 1 kapsul vitamin A warna merah.
    • Kader memberi perhatian khusus kepada :
    1. Balita kurang gizi atau BGM (bawah garis merah)
    2. Balita yang tidak pernah datang ke posyandu maupun puskesmas
    3. Anak yang diasuh bukan oleh ibunya
    4. Anak dari keluarga miskin
    • Kader segera memberi tahu petugas kesehatan apabila menjumpai anak yang sakit karena campak,diare,TBC,Pnemonia atau penyakit infeksi berat lainnya.
    • Kader segeramemberitahu kepada petugas kesehatan , apabila menjumpai anak dengan keluhan dan tanda/kelainan mata dan segera merujuk ke puskesmas untuk berobat.
    • Kader memberi penyuluhan kepada orangtua dan keluarga tentang manpaat kapsul vitamin A dan bahan makanan sumber vitamin A seperti : hati,telur,daging,susu,sayur hijau,buah berwarna kuning atau merah.
    • Memasak sayur hendaknya menggunakan minyak goreng atau ditumis.
    B.  YANG HARUS DILAKUKAN TENAGA KESEHATAN
    • Mengetahui jumlah sasaran dan menghitung kebutuhan kapsul vitamin A ,hitung sisa(stok) dan mengusulkan ke Dinas Kesehatan / Kota.
    • Mengupayakan cakupan distribusi kapsul vitamin A  100 %.
              *Melakukan promosi di bulan pemberian kapsul vitamin A (Pebruari dan Agustus).
              *Sweeping atau kunjungan rumah untuk mencari anak yang tidak datang ke Posyandu pada bulan                   pemberian kapsul vitamin A.
    • Melaporkan kasus xeroftalmia kepada kepala Puskesmas untuk koordinasi lintas program dan lintas sektor.
    • Melakukan pelacakan ke daerah yang dilaporkan terdapat kasus xeroftalmia.
    • Menindaklanjuti laporan kader tentang ditemukannya kasus  :
              *BGM
              *Penyakit infeksi seperti campak, diare, TBC, pnemonia dan infeksi lainnya.
              *Kelainan mata yang dicurigai sebagai tand-tanda xeroftalmia.
    • Semua anak yang ditemukan dengan kasus BGM dan atau penyakit infeksi tersebut diatas harus dilakukan :
               *Anamnesis pola makan.
               *Anamnesis gejala awal Kurang Vitamin A (buta senja).
               *Periksa matanya  !!!!
    • Memberikan perhatian khusus kepada balita yang  :
              *Tinggal di keluarga miskin.
              *Di asuh bukan oleh ibunya.
              *Tinggal di daerah pengungsian.
              *Jarang atau tidak pernah datang ke posyandu maupun puskesmas.


    C.  PENGOBATAN
    • Dosis kapsul vitamin A  :
    Hari pertama (saat ditemukan)
    berikan 1 kapsul vitamin A sesuai umur :
    * bayi < 5 bulan
       1/2 kapsul biru (50.000 SI)
    * bayi 6 - 11 bulan  ::
       1 kapsul biru (100.000 SI)
    * anak 12 - 59 bulan  ::
       1 kapsul merah (200.000  SI)

    Hari kedua (keesokan harinya)
    berikan 1 kapsul vitamin A (sesuai umur).

    2 minggu kemudian
    berikan 1 kapsul vitamin A (sesuai umur).
    • Pemberian obat tetes mata / tetes mata antibiotik (tanpa kortikosteroid) pada penderita  X2, X3A, X3B, dengan cara diteteskan di bagian dalam kelopak mata (dilakukan oleh dokter).
    • Pengobatan vitamin A harus diberikan secara bersamaan dengan perbaikan gizi, pengobatan infeksi, dan penyakit lain disertai dengan penyuluhan bagi keluarga.

    D.  RUJUKAN 
    • Pada tahap XN, X1A, X1B, X2 segera di rujuk ke Puskesmas , pada tahap ini mata masih dapat disembuhkan.
    • Pada tahap X3A, X3B, XS segera dirujuk ke dokter spesialis mata / RS /BKMM ( Balai Kesehatan Mata Masyarakat).